Wanita solehah tidak boleh sembarangan mencintai lelaki.
Lelaki yang paling wajar dicintai oleh wanita solehah ialah
Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam.
Ini kerana Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam adalah
pembela nasib kaum wanita. Baginda telah mengangkat martabat
kaum wanita daripada diperlakukan dengan kehinaan pada zaman jahiliyah, khususnya oleh kaum lelaki.
Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam juga berjaya menyempurnakan budi pekerti kaum lelaki. Ini membawa keuntungan kepada kaum wanita kerana mereka mendapat kebebasan dalam kawalan dan perlindungan keselamatan oleh kaum lelaki. Iaitu dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam menjadikan bapa atau suami mereka berbuat baik dan bertanggungjawab ke atas keluarganya.
Demikian juga dengan kedatangan Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam telah menjadikan anak-anak tidak lupa untuk berbakti kepada ibu mereka, cthnya seperti Uwais Al-Qarni. Salah satu tanda kasih Baginda Sallallahu 'alaihi Wasallam terhadap kaum wanita ialah dengan berpesan kepada kaum lelaki agar berbuat baik kepada wanita,
khususnya ahli keluarga mereka. Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam sendiri menjadikan diri dan keluarga baginda suri teladan kepada kaum lelaki untuk bagaimana berbuat baik dan memuliakan kaum wanita.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling
baik akhlaknya, dan yang berbuat baik kepada ahli keluarganya.”
(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)
Dalam HAdit lain sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam,
“Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya;
dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku.
Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia,
dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi.”
(Riwayat Abu ‘Asakir)
Tapi betul wanita solehah itu lebih baik daripada bidadari syurga?
Daripada Umm Salamah, isteri Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam, katanya
(di dalam sebuah hadis yang panjang): Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Adakah wanita di dunia lebih baik atau bidadari?”
Baginda menjawab, “Wanita di dunia lebih baik daripada bidadari sebagaimana yang zahir lebih baik daripada yang batin.”
Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Bagaimanakah itu ?”
Baginda menjawab, “Dengan solat, puasa dan ibadat mereka kepada Allah, Allah akan memakaikan muka-muka mereka dengan cahaya dan jasad mereka dengan sutera yang berwarna putih,berpakaian hijau dan berperhiasan kuning….(hingga akhir hadis)” (riwayat al-Tabrani)
Terkejut bila membaca hadis ni dan ingin berbagi bersama rakan-rakan lain. Sungguh tinggi derajat wanita solehah, sehingga dikatakan lebih baik daripada bidadari syurga. Semoga hadis ini menjadi inspirasi bagi kita semua dalam memperbaiki diri agar menjadi lebih baik daripada bidadari syurga...Aamiin !
InsyaALLOH.. Tapi, bagaimana yang dikatakan wanita solehah itu?Ikuti kisah berikut, semoga kita sama-sama beroleh pengajaran. Seorang gadis kecil bertanya ayahnya “ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah sejati?”
Si ayah pun menjawab “anakku,seorang muslimah sejati bukan
dilihat dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata.
wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil,tetapi muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi.itulah yang terbaik ”
Si ayah terus menyambung “muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersona,tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu.muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak mana kebaikan yang diberikannya ,tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah kebenaran” ..
Berdasarkan ayat 31,surah An Nurr,Abdullah ibn abbas dan lain-lainya berpendapat. Seseorang wanita islam hanya boleh mendedahkan wajah,dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram(As syeikh said hawa di dalam kitabnya Al Asas fit Tasir)
“Janganlah perempuan -perempuan itu terlalu lunak dalam
berbicara sehingga menghairahkan orang yang ada perasaan
dalam hatinya,tetapi ucapkanlah perkataan yang baik-baik”
(surah Al Ahzab:32)“ lantas apa lagi ayah?”
sahut puteri kecil terus ingin tahu.
“ketahuilah muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya.Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatirannya dirinyalah yang mengundang orang tergoda.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian
yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN nya,dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberi”
“dan ingatlah anakku muslimah sejati bukan dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul”
Setelah itu si anak bertanya”Siapakah yang memiliki criteria seperti itu ayah?Bolehkah saya menjadi sepertinya?mampu dan layakkah saya ayah?” Si ayah memberikan sebuah buku dan berkata”pelajarilah mereka!supaya kamu berjaya nanti.
INSYA ALLAH kamu juga boleh menjadi muslimah sejati dan wanita yang solehah kelak,malah semua wanita boleh” Si anak pun segera mengambil
buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULULLAH. “Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu ,puasa di bulan ramadhan ,menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya,maka masuklah ia ke dalam syurga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya”(riwayat Al Bazzar)
Minggu, 22 Mei 2011
Wanita solehah
Diposting oleh Izzatunisa di 11.01 0 komentar
Sabtu, 14 Mei 2011
Wanita ketika Safar (Berpergian)
Polemik persyaratan adanya mahrom bagi wanita ketika safar banyak menimbulkan pro kontra. Berbagai alasan dilontarkan untuk memperkuat pendapat masing-masing. Bagaimana pendapat ulama mengenai hal ini?
Dalam hadits ini kita lihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada laki-laki tersebut untuk meninggalkan jihad agar dapat pergi haji bersama istrinya dan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak bertanya kepadanya:
“Apakah istri anda aman ?” atau
“Apakah istri anda ditemani para wanita lain ?” atau
“Apakah istri anda bersama para tetangganya ?”
Berarti larangan ini bersifat umum untuk semua kepergian wanita tanpa muhrim. Karena bahaya sangat mungkin tejadi meski dalam pesawat. Seorang suami yang hendak ditinggal istrinya yang akan naik pesawat, kapan ia pulang dari mengantar ? Ia akan pulang ketika istrinya sudah menanti keberangkatan pesawat di ruang tunggu.
Di ruang tunggu ini istrinya sendirian tanpa mahrom. Kalaupun seandainya suaminya juga ikut masuk ke ruang tunggu sampai istrinya naik pesawat. Apakah tidak mungkin bahwa pesawat tersebut kembali setelah menempuh perjalanan ? Kadang pesawat kembali ke bandara karena ada kerusakan tekhnis atau kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Kalau seandainya pesawat dapat melanjutkan perjalanannya sampai tujuan tetapi bandara yang dituju tidak dapat menerima menerima kedatangan pesawat karena ada masalah di bandara atau cuaca yang tidak memungkinkan pesawat mendarat di bandara tersebut akhirnya pesawat di alihkan ke bandara lain. Ini mungkin terjadi. Atau seandainya pesawat tersebut tiba di tujuan tepat waktu, tetapi mahrom yang akan menjemput belum tiba karena suatu alasan mendadak.
Kalaupun kita katakan semua kemungkinan tadi tidak terjadi dan mahrom datang tepat waktu, tetap masalahnya siapa yang duduk disamping istri tersebut dalam pesawat ? Tidak selalu (bahkan sering, pent) orang yang duduk di sampingnya bukan wanita. Kadang-kadang yang duduk di sampingnya adalah laki-laki, bahkan bisa jadi laki-laki yang tidak beres. Ia mengajak wanita tersebut ngobrol, cerita, sampai tertawa dan mengambil nomor teleponnya sekaligus memberikan nomor teleponnya. Bukankah ini mungkin ? Siapa yang bisa selamat dari kondisi ini ?
Oleh karena itu, di sini anda temukan hikmah yang agung dari larangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam atas kepergian wanita tanpa mahrom, tanpa ada batasan.
Mungkin ada wanita yang mengatakan: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui yang ghaib, tidak mengetahui pesawat. Maka kita fahami sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallamshallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak tahu …tentang pesawat yang dapat menempuh jarak antara Thaif dan Riyadl dalam waktu satu seperempat jam, yang dulu bisa ditempuh dalam satu bulan penuh ?! tersebut untuk kepergian wanita tanpa mahrom dengan menggunakan unta atau binatang lain, karena Rasulullah
Jawabnya: Jika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui tetapi Rabb (Tuhan)nya Rasulullah Subhaanahu Wa Ta’ala mengetahui. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS An Nahl ayat 89)
Saya ingatkan saudara-saudara saya kaum muslimin dari gejala yang berbahaya ini, yaitu menganggap gampang bepergiannya wanita tanpa muhrim, demikian pula wanita yang berduaan dengan supir meski dalam kota, karena ini berbahaya. Sebagaimana saya ingatkan juga berduaannya saudara (kakak atau adiknya) suami dengan istri dalam rumah. Karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya ketika beliau bersabda: “Hati-hatilah kalian masuk ke tampat wanita.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan saudara (kakak atau adiknya) suami ?” Beliau menjawab: “Saudara suami itu mati.” (HR Bukhari [5232] dan Muslim [2172]) maksudnya saya ingatkan dengan peringatan yang sangat keras.
Yang sangat mengherankan sebagian ulama -mudah-mudahan Allah memaafkan mereka- berpendapat: Maksud dari sabda “Saudara suami itu mati” artinya saudara suami itu pasti masuk ke tempat wanita sebagaimana halnya mati pasti akan datang pada setiap manusia.
(Dikutip dari : Fatawa Ibni ‘Utsaimin -rahimahullah- [2/852-853] lihat Al Fatawa asy Syar’iyyah fil masa-il al ‘ashriyyah min fatawa ‘ulamail baladil haram hal 450-452) Sumber: www.mediamuslim.info
Diposting oleh Izzatunisa di 11.58 0 komentar
Minggu, 08 Mei 2011
Kecantikan Sejati
Kebahagiaan ini lahir dari istri yang apabila suami memandangnya, membuat suami bertambah kuat jalinan perasaannya. Wajah istri adalah keteduhan, telaga yang memberi kesejukan ketika suami mengalami kegerahan. Lalu apakah yang ada pada diri seorang istri, sehingga ketika suami memandangnya semakin besar rasa sayangnya? Konon, seorang laki-laki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah. Sempurnalah kebahagiaan seorang laki-laki jika ia memiliki istri yang berwajah memikat.
Tapi asumsi ini segera dibantah oleh dua hal. Pertama, bantahan berupa fakta-fakta. Dan kedua, bantahan dari sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Konon, Christina Onassis, mempunyai wajah yang sangat cantik. Ia juga memiliki kekayaan yang sangat besar. Mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang berlimpah, antara lain kapal pesiar pribadi, dan pulau milik pribadi juga. Telah beberapa kali menikah, tetapi Christina harus menghadapi kenyataan pahit. Seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan. Terakhir ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan: bunuh diri.
Kecantikan wajah Christina tidak membuat suaminya semakin sayang ketika memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak pernah kuat.
Kasus ini memberikan ibroh kepada kita bahwa bukan kecantikan wajah secara fisik yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah!
Bantahan kedua, sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” (HR. bukhari, Muslim)
Hadist di atas sebagai penguat bahwa kesejukan ketika memandang sehingga perasaan suami semakin sayang, letaknya bukan pada keelokan rupa secara zhahir. Ada yang bersifat bathiniyyah.
Dengan demikian wahai saudariku muslimah, tidak mesti kita harus mempercantik diri dengan alat kosmetik atau dengan menggunakan gaun-gaun aduhai yang akhirnya akan membawa kita pada sikap berlebihan pada hal yang halal bahkan menyebabkan kita menjadi lalai dan meninggalkan segala yang bermanfaat dalam perkara-perkara akhirat, wal ‘iyadzubillah. Namun tidak berarti kita meninggalkan perawatan diri dengan menjaga fitrah manusia, dengan menjaga kebersihan, kesegaran dan keharuman tubuh yang akhirnya melalaikan diri dalam menjaga hak suami. Ada yang lebih berarti dari semua itu, ada yang lebih penting untuk kita lakukan demi mendapatkan cinta suami.
Sesungguhnya cinta yang dicari dari diri seorang wanita adalah sesuatu pengaruh yang terbit dari dalam jiwa dengan segala kemuliaannya dan mempunyai harga diri, dapat menjaga diri, suci, bersih, dan membuat kehidupan lebih tinggi di atas egonya.
Untuk itulah saudariku muslimah… Tuangkanlah di dalam dada dan hatimu dengan cinta dan kasih sayang serta tanamkanlah kemuliaan wanita muslimah seperti jiwamu yang penuh dengan kebaikan, perhatian serta kelembutan. Bukankah kita telah melihat contoh-contoh yang gemilang dari pribadi-pribadi yang kuat dari para shahabiyyah radiyallahu ‘anhunna…?
Janganlah engkau penuhi dirimu dengan ahlak yang selalu sedih dan gelisah, banyak pengaduan dan keluh kesah dan selalu mengancam, karena hal tersebut akan menggelapkan hatimu. Tersenyumlah untuk kehidupan. Seperti kuatnya para shahabiyyah dalam menghadapi kehidupan yang keras dan betapa kuatnya wanita-wanita yang lembut itu mempertahankan agamanya…
Perhiasan jiwa, itulah yang lebih utama. Yaitu sifat-sifat dan budi pekerti yang diajarkan Islam, yang diawali dengan sifat keimanan. Sebagaimana firman Allah, (yang artinya) “Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.” (QS. Al-Hujaraat: 7)
Apabila keimanan telah benar-benar terpatri dalam hati, maka akan tumbuhlah sifat-sifat indah yang menghiasi diri manusia, mulai dari Ketakwaan, Ilmu, Rasa Malu, Jujur, Terhormat, Berani, Sabar, Lemah Lembut, Baik Budi Pekerti, Menjaga Silaturrahim, dan sifat-sifat terpuji lainnya yang tidak mungkin disebut satu-persatu. Semuanya adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya agar dapat bahagia hidup di dunia dan akhirat.
Wanita benar-benar sangat diuntungkan, karena ia memiliki kesempatan yang lebih besar dalam hal perhiasan jiwa dengan arti yang sesungguhnya, yaitu ketika wanita memiliki sifat-sifat terpuji yang mengangkat derajatnya ke puncak kemuliaan, dan jauh dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanya dan menghilangkan rasa malunya….!
Saudariku… jika engkau telah menikah, maka nasihat ini untuk mengingatkanmu agar engkau selalu menampilkan kecantikan dirimu dengan kecantikan sejati yang berasal dari dalam jiwamu, bukan dengan kecantikan sebab yang akan lenyap dengan lenyapnya sebab.
Saudariku… jika saat ini Allah belum mengaruniai engkau jodoh seorang suami yang sholeh, maka persiapkanlah dirimu untuk menjadi istri yang sholihah dengan memperbaiki diri dari kekurangan yang dimiliki lalu tutuplah ia dengan memunculkan potensi yang engkau miliki untuk mendekatkan dirimu kepada Yang Maha Rahman, mempercantik diri dengan ketakwaan kepada Allah yang dengannya akan tumbuh keimanan dalam hatimu sehingga engkau dapat menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia.
Saudariku… ini adalah sebuah nasihat yang apabila engkau mengambilnya maka tidak ada yang akan diuntungkan melainkan dirimu sendiri.
Disalin dari: Buletin al-Izzah edisi no16/thn III/Muharram 1425 H
Diposting oleh Izzatunisa di 09.24 0 komentar
Senin, 02 Mei 2011
Muslimah itu...
fitrahmu lembut tercipta,
halus kulitmu, manis tuturmu,
tulus hatimu,
setulus rasa membisik jiwa,
sehangat cinta, sejernih kasih
manjamu.. lembutmu…
bukan jadi lemahmu!
Muslimah itu ...
bisa seteguh Khadijah, yang suci hatinya,
tabah dan tenang sikapnya, teman sejati Rasulullah,
pengobat duka dan laranya ...
Muslimah itu ...
bisa secerdas ‘Aisyah,
kaya ilmu, kaya amal
Muslimah itu ...bisa setegar Hafsah, teguh pendiriannya,
penyimpan mushaf pertama kalamullah ...
Muslimah itu ...
bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji, itu hanya cerca manusia,
namun sucinya Allah memuji ...
Muslimah itu ...bisa seanggun Fatimah, meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah ... kesayangan ayahanda,
cahaya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucu Baginda ...
Muslimah itu ...
bisa setangguh ‘Asma,
dengan dua tangan tegar melindungi dien-Nya,
meski akhirnya bermandi darah,
menyahut panggilan Allah
Muslimah itu ...
perlu ada yang membela,
agar terdidik jiwanya,
agar ia terpelihara ... dengan cinta Rabbnya,
dengan rindu RasulNya ... dengan yakin DienNya,
dengan teguh aqidahnya,
dengan utuh cinta yang utama,
pada Allah dan RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia .
pemelihara dirinya, agama, keluarga & ummatnya ...
Muslimah itu ...
perlu kasih sayang,
perlu pengertian,
tanpa jemu dan tanpa bosan,
Muslimah itu ...
muslimah akhir zaman,
era hidup pedih tak terperi
dirinya terancam
dunia memperdaya ...
karena muslimah itu,
yang hidup di zaman ini ...
perlu teguh kakinya,
mantap iman mengunci jiwanya,
dari lemah dan kalah
dari gundah dan salah
dalam perjalanan mengenali Tuhannya,
dalam perjuangan menggapai cintaNya,
Muslimah itu ...
anugerah istimewa kepada dunia!
sebagai pejuang ummat ...
muslimah yang sholehah ... kelak jadi ibu,
membentuk generasi Rabbani
Muslimah itu ...
moga akan pulang,
dalam cinta, dalam sayang,
Ar-Rahman melindungi, merahmati dan meridhai,
perjalanan muslimah itu ...
menuju cintaNya yang abadi‼!
Diposting oleh Izzatunisa di 11.11 0 komentar
Rabu, 27 April 2011
Sosok Wanita Muslimah Itu
Wanita muslimah adalah wanita yang mulia
Wanita yang memiliki akidah yang baik
Wanita yang ibadahnya baik
Wanita yang bisa mengislamkan akhlaknya
Wanita yang menjaga auratnya
Wanita yang berbusana syar’i
Wanita muslimah adalah seorang ibu yang baik
Merasa cukup dengan keadaan suaminya
Menjaga harta suami
Menyimpan rahasia suami
Menutupi kekurangan suami
Mendukung dakwah suami
Mempersiapkan generasi yang mulia
Mendidik anak dengan benar
Membangun keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah
Wanita muslimah adalah senjata yang tajam
Jika diasah dan disiapkan dengan baik
Maka ia akan siap mencapai tujuannya
Menjadi fondasi yang baik
Membangun masyarakat islami yang kokoh
Memiliki pilar yang kuat
Wanita muslimah adalah guru yang baik
Memberikan teladan yang sejati pada umat
Menjadikan para shahabiyah sebagai lentera petunjuk
Menunjukkan kegigihannya dalam membela akidah
Mau mengorbankan segala yang dimiliki untuk kepentingan Islam
Wanita muslimah ibarat taman yang indah
Selalu rajin menyiraminya
Memberinya pupuk yang berkualitas
Sehingga tumbuh dengan subur
Lebat daunnya dan harum bunganya
Wanita muslimah adalah wanita yang cerdas
Selalu haus akan ilmu
Tidak pernah puas dengan ibadahnya
Melakukan hal yang bermanfaat
Berlomba-lomba dalam kebaikan
Sehingga ia tidak mensia-siakan waktu
Wanita muslimah selalu mengutamakan kesederhanaan
Walaupun hidup berkecukupan, tapi ia dermawan
Sering memberikan sedekah
Senang menyantuni anak yatim
Membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya
Wanita muslimah seperti bidadari surga
Wanita yang terindah di dunia
Ia akan menyenangi hati setiap orang
Wajahnya penuh dengan cahaya
Sinarnya memancar dan menerangi segala sesuatu disekitarnya
Wanita muslimah bersunguh-sungguh menjadi wanita shalihah
Karena ia mendamba sebagai wanita penghuni surga
Berusaha menjadi sebaik-baiknya perhiasan
Menjadikan hidup lebih bersemangat dan optimis
Ikhlas dan ridho dengan ketetapan-Nya
Sabar bila terjadi musibah
Syukur bila menerima kebahagiaan
Wanita muslimah senantiasa bermuhasabah
Wanita muslimah sering muraqabatullah
Wanita muslimah selalu istiqomah
Wanita muslimah memiliki iman yang kuat
Wanita muslimah memiliki tekad yang kuat
Wanita muslimah tidak takut apapun kecuali Allah
Karena Allah sebagai Pelindung dan Pembuat perhitungan
Dibalik laki-laki yang agung, terdapat sosok wanita yang agung
Dibalik laki-laki yang hebat, terdapat sosok wanita yang hebat
Dibalik laki-laki shalih, terdapat wanita yang shalihah
Dibalik lahirnya tokoh muslim besar, terdapat wanita muslimah yang bijaksana
Diposting oleh Izzatunisa di 14.46 0 komentar
Rabu, 20 April 2011
waniTa Shalihah
1.Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.
3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.
4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
11. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.
13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.
15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
16.Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
16. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
17. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
18. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
19. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
20. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
21. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.
22. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
23. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
24. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
Diposting oleh Izzatunisa di 15.33 0 komentar
Minggu, 17 April 2011
“Berbanggalah Muslimah……………yang Cantik..!"
BISMILLAH...
Cantik………………sungguh cantik
Tahukan wahai saudariku,…bahwa muslimah itu cantik…..dan bukankah tiap kita mencintai dan menginginkan kecantikan …?
Muslimah itu sungguh cantik……..
Bibirnya slalu dihiasi dan dibasahi dengan kecantikan tasbih (Ali Imron : 41) dan tahmid kepada Robnya. Lantunan ayat-ayat Quran yang menyejukkan hati dan menenangkan pikiran senantiasa berteman dengan bibir dan lidahnya, nasehat dan tutur kata yang santun menghancurkan semua karang dan benteng rasa dendam. Lidahnya tak pernah lepas dari ucapan syukur atas nikmat nikmat dari tuhannya (Al Baqoroh : 152). Terjaga lidahnya dari cacian, umpatan, olok-olokan, makian dan segala kata-kata kotor yang menyakitkan hati (Al Hujaraat: 11).
Ya….Muslimah memang sungguh cantik…secantik bening matanya.
Kedua matanya yang bening selalu terjaga dari hal-hal yang haram untuk dilihatnya (An Nuur: 31). Kebeningan dan kejernihan matanya sejernih air mata yang setiap malang keluar dari telaga airmatanya (AL Muzammil : 2), mencuci dosa-dosa yang sempat hinggap, yang mengalir deras karena rasa takut dan penyesalan yang mendalam, bersimpuh dihadapan Rob nya, merayu dan merajuk agar mendapatkan maghfirohnya.
Sungguh ….Muslimah itu cantik…..
Secantik hatinya yang slalu tunduk pada Rob nya. Hati yang penuh dengan rasa kecintaan kepada Rob nya (Ali Imron:31). Jauh hatinya dari rasa dengki, sombong dan hasud. Keikhlasan senantiasa menghiasi qolbu yang yang pernah lupa akan kebesaran Rob nya (An Nisaa: 125). Hati yang senantiasa siap menerima kebenaran dan keimanan. Hatinya bak cermin nan indah dan bersih, yang selalu siap menerima nur hidayah dari Robnya dan memantulkannnya, menyebarkannya keseluruh penjuru jagad raya. Qolbu yang senantiasa bersih dari prasangka dan fitnah kepada saudaranya.
Maha Besar dan Maha Suci Allah yang telah menciptakan muslimah dengan kecantikannya. Secantik pakaian taqwa yang senantiasa dikenakannya. Sebaik-baik pakaian yang mendapatkan pujian dari Rob nya (Al A’raaf : 26). Seindah indah pakaian yang tiada ganti yang lebih indah darinya. Pakaian yang senantiasa melindunginya, dimanapundan kapanpun dia berada. Pakaian yang membedakan dirinya dari wanita wanita lain yang tanpa pakaian, pakaian yang akan membawanya menuju pribadi nan mulia, pakaian yang akan membawanya berjumpa dengan Rob nya tercinta.
Sungguh…..cantik muslimah…
Secantik akhlaq dan budi pekertinya yang diselubungi pakaian taqwanya (As Shaad : 46)(Al Qalam: 4). Yang dengan akhlak dan budi pekertinya yang mulia itu menentramkan orang orang disekitarnya, hilang kecemasan dan kerisauan disekelilingnya, berganti rasa cemburu dan curiga menjadi rasa kasih sayang dan kepercayaan yang mulia.
Sungguh……..muslimah itu cantik
Secantik ketulusan cintanya kepada saudaranya. Ukhuwah yang demikian mendalam menghancurkan bongkahan-bongkahan kebekuan yang bersemayam di dalam hati, melunakkannya dari kekakuan dan kekerasan, menyegarkannya kembali dengan kasih sayang dan kepercaaan.(Al Maaidah:54)
Sungguh,……Muslimah itu benar-benar cantik…
Kecantikan yang sesungguhnya…
Kecantikan yang tiada bandingannya..
Tasbih sebagai lipstik bibirnya
Air mata taubat sebagai pelentik bulu matanya
Malu dan Akhlak mulia sebagai perhiasannya
Taqwa sebagai pakaian terindahnya…..
Sungguh…muslimah itu cantik
Maka bersyukur para muslimah
Yang bangga akan kemuslimahannya
Tapi…….
Kebanggaan karena ketaqwaan dan keikhlasannya
Wahai para wanita………
Sudahkan engkau menggapai kecantikan itu………
Diposting oleh Izzatunisa di 14.20 0 komentar
KHADIJAH BINTI KHUWAILID radhiallâhu 'anha (Sang kekasih yang selalu dikenang jasanya)
Diposting oleh Izzatunisa di 14.10 0 komentar
Jumat, 15 April 2011
Perhiasan Dunia Yang Terindah…
Perhiasan Dunia Yang Terindah…
Dewasa ini mungkin sudah bukan zamannya lagi bagi seorang wanita mudah terbuai ketika dirinya disanjung bagaikan bunga. Kaum wanita semakin kritis pemikirannya, tidak semua bunga memberi arti keindahan. Sejalan dengan pemahaman permukaan bulan itu tidak rata, berbatu-batu, penuh dengan lekukan seperti kawah, maka seorang wanita cantik tidak mau diibaratkan bak bulan purnama. Karena berarti wajahnya penuh bopeng bekas jerawat, tidak mulus.
Ada bunga yang tampak indah bentuk namun mengeluarkan bau busuk yang menusuk hidung seperti bunga bangkai misalnya. Rasanya tidak akan ada wanita yang mau dirinya diibaratkan sekuntum bunga bangkai meskipun mempunyai nama yang indah, Rafflesia Arnoldi. Jadi sekarang mulai pilih-pilih, wanita diibaratkan bunga apa dulu, baru dia merasa senang.
Seandainya boleh menawarkan dan memilihkan untuk kaum wanita, pilihlah bunga melati. Bukan karena terkenal menjadi lambang kesucian, atau sebagai ciri khas bangsa kita, atau karena baunya yang harum mewangi. Namun bunga melati ini membumi, dikenal hampir di seluruh pelosok negeri yang ada di bumi ini, disenangi wanginya tanpa ada yang merasa bosan.
Harumnya yang khas mempesona manusia yang ada di bumi ini. Meskipun sudah berubah wujud namun tetap orang mengenal jati dirinya sebagai bunga melati. Sebotol parfum atau segelas teh rasa melati atau jasmine dengan mudah dikenali, karena ada ciri khasnya. Bahkan dewasa ini minyak esensial melati dijadikan salah satu bahan terapi.
Subhanallaah… Seandainya kaum wanita khususnya kaum Muslimah seperti bunga melati ini. Kehadirannya menyegarkan suasana dengan keharuman yang terpancar dari akhlaknya, bukan sekadar dari tetesan parfum yang menempel di tubuhnya.
Walaupun kecil, bunga melati mampu memberi arti untuk orang banyak. Kaum Muslimah walaupun dengan keterbatasan gerak, namun mampu menembus peradaban dengan tunduk patuhnya pada aturan Allah. Kelemahlembutannya menjadi modal utama untuk mendidik dan membentuk generasi baru yang akan meneruskan peradaban umat manusia, generasi Rabbani.
Keberadaan Muslimah mampu menjadi penyejuk, terapi bagi jiwa-jiwa yang memerlukan, khususnya bagi keluarganya. Kemajuan zaman dengan segala bentuk teknologi canggih tidak menjadi penghalang bagi Muslimah untuk mempertahankan jati dirinya. Menundukkan pandangan dan hijab yang melindungi diri menjadi ciri khasnya. Kemana pun dan dimana pun Muslimah berada, orang akan mudah mengenalinya. Bukan karena ia keturunan orang penting atau terpandang, cantik atau berharta melimpah, namun karena ketawadhuan dan kemuliaan akhlaknya serta kecerdasan akal fikirannya.
Mungkinkah semua itu? Sesungguhnya segala sesuatu yang Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia. Sepintas mungilnya bentuk bunga melati tidak begitu berarti, namun setelah diteliti ternyata kehadirannya mampu mengalahkan bunga-bunga lain yang jauh lebih besar dan indah rupanya. Allah sengaja menciptakan demikian agar kita mampu untuk terus menggali ilmu dan hikmah dibalik penciptaanNya.
Sudah saatnya kaum wanita, khususnya Muslimah, untuk bangkit! Tidak menjadikan lebarnya kerudung sebagai penghambat untuk berkarya atau alasan takut terdedah (terbuka, red) hijabnya. Allah menciptakan aturan untuk kebahagiaan hambaNya, bukan untuk mempersulit.
Dewasa ini kaum Muslimah sudah mulai memperlihatkan cirinya dengan berkerudung. Hampir di berbagai pelosok daerah bahkan di luar negeri, ada Muslimah yang tetap istiqamah dengan kerudungnya. Namun semua itu belum cukup, belum semua mampu menebarkan bau harumnya seperti melati. Bahkan terkadang ibarat bunga melati plastik, indah rupa namun tidak ada ruhnya. Hanya sekedar pajangan dan bila sudah berubah warna karena debu atau kotoran, dibuang begitu saja.
Ilmu dan wawasan yang luas mutlak diperlukan agar kita tidak terlindas oleh kemajuan zaman dan bertambah kompleksnya masalah. Kaum Muslimah jangan segan-segan untuk menuntut ilmu seluas-luasnya. Selagi ada kesempatan terus berusaha untuk meng-upgrade diri. Mengadakan perubahan-perubahan ke arah kebaikan, menjadi Muslimah shalehah yang diharapkanNya.
Kerukunan dan kekompakkan antar Muslimah akan membawa suasana baru bagi lingkungan sekitar. Kompak bukan dalam hal bergosip ria namun kompak berbagi ilmu dan wawasan.
Keharuman bunga melati kurang memberi arti kalau hanya sekuntum saja. Akan kalah terlindas oleh bunga lainnya yang jauh lebih besar dan indah. Begitu pun dengan seorang Muslimah, akan lebih banyak membawa arti bila berada dalam satu kesatuan yang kompak. Bukankah melati akan tampak lebih indah bila berada dalam suatu rangkaian? Lebih tampak indah dan anggun, dan yang pasti lebih semerbak harumnya.
Diposting oleh Izzatunisa di 10.32 0 komentar
Wahai Saudariku. . .
Allah memang menghendaki menciptakan ciptaan-Nya terdiri dari jenis laki-laki dan wanita, Ia berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS. 51 : 49).
Keduanya diciptakan Allah dengan sifat dan karakter yang berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain bukan saling berhadapan dan bersaing dalam kehidupan, wilayah peranmu berbeda dengan saudara kandungmu itu, semua itu Allah lakukan semata-mata demi menjadikanmu manusia yang terhormat, berwibawa, dan mulia.
Wahai saudariku, aku ingin mengajakmu merenungkan beberapa hukum yang Ia syari’atkan untukmu demi memelihara kemuliaan jatidirimu sebagai wanita.
Pertama, Allah menghalalkan kepadamu memperhias diri dengan perhiasan dari emas dan sutera murni yang Ia haramkan bagi kaum laki-laki, Rasulullah bersabda, “Kedua perhiasan ini (emas dan sutera murni) diharamkan bagi laki-laki dan dihalalkan bagi wanita.” (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib). Ia halalkan semua ini untukmu demi menjaga kecantikanmu dan sifatmu yang lembut.
Kedua, sebaliknya, Allah mengharamkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan sifat kewanitaanmu yang halus dan lembut itu baik dalam berpakaian, bertingkah, dan perilaku yang menyerupai laki-laki, demikian juga laki-laki diharamkan menyerupai wanita dalam pakaian, gerak, dan tingkah laku, karena hal itu tidak sesuai dengan jiwa dan tabiatnya. Rasulullah bersabda, “Allah melaknati laki-laki memakai pakaian wanita dan wanita memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah).
Ketiga, Allah melindungi kelemahanmu dan menempatkanmu selalu dalam naungan laki-laki, Ia tidak menuntutmu mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhanmu atau kebutuhan orang lain, tetapi kaum laki-lakilah yang Ia wajibkan memenuhi semua kebutuhan hidupmu, karena Ia tak ingin engkau bergulat dalam kehidupan demi sesuap nasi agar engkau tak terhina. Jika engkau seorang gadis, ayahmu dan saudara laki-lakimulah yang memenuhi kebutuhanmu. Jika engkau seorang ibu, anakmu yang laki-laki yang dituntut menjamin kebutuhan hidupmu. Dan jika engkau seorang istri, suamimu yang harus bertanggung jawab atas semua kebutuhanmu. Lalu jika tak ada seorangpun di antara mereka yang menjamin kebutuhan hidupmu, maka Allah mewajibkan kepada pemerintah memenuhi semua hajat hidupmu yang asasi.
Keempat, Allah memerintahkan kepadamu menjaga pandanganmu terhadap lawan jenismu agar syetan tidak menjerumuskanmu ke dalam kubangan yang hina. Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangan mereka.” (QS. 24 : 31).
Kelima, Allah memerintahkan kepadamu menjaga tubuhmu dari pelecehan tangan-tangan jahil dan penghinaan mata-mata yang usil dengan membalutnya dengan pakain mulia kecuali muka dan telapak tanganmu. Allah berfirman, “… dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka.” (QS. 24 : 31).
Keenam, Allah memerintahkan kepadamu tidak menampakkan perhiasanmu yang tersembunyi seperti rambut, leher, betis, dan lengan tanganmu kecuali kepada suamimu, dan orang-orang yang termasuk mahram bagimu. Allah berfirman, “… dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” (QS. 24 : 31).
Ketujuh, Allah memerintahkan kepadamu berjalan dengan santai dan berbicara dengan nada rendah sehingga engkau nampak berwibawa dan terhormat. Allah berfirman, “… Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS. 24 : 31).
“… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS. 33 : 32).
Kedelapan, Allah memerintahkan kepadamu menghindari segala sesuatu yang dapat menarik perhatian kaum laki-laki kepada dirimu dan tergoda dengan penampilanmu dengan mengikuti perilaku kaum jahiliyah pertama atau kaum jahiliyah abad ini. Rasulullah bersabda, “Wanita yang memakai parfum lalu keluar dari rumahnya agar orang-orang mencium aromanya adalah pezina.” (HR. Abu Daud).
Kesembilan, Allah melarangmu berduaan dengan laki-laki selain suami dan mahrammu agar syetan tidak menjatuhkanmu ke jurang kehinaan. Rasulullah bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita dan janganlah pula ia pergi kecuali didampingi mahramnya.” (HR. Muttafaqun’alaih).
Saudariku, jika engkau renungkan semua perintah Allah ini dengan hati nurani yang jernih dan jujur, maka engkau akan mendapatkan bahwa Allah sungguh telah menempatkan dirimu bagaikan intan mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga yang tidak boleh dijamah oleh tangan orang yang di hatinya ada penyakit, engkau adalah makhluk mulia dan terhormat di dalam Islam.
Diposting oleh Izzatunisa di 10.31 0 komentar
Minggu, 10 April 2011
Pesanku untuk Muslimah
"..Lihatlah disana literatur-literatur bertumpuk membahas tentangmu sebagai makhluk yang berbeda dengan kaum kami. Engkaulah topik yang menjadi inspirasi sekaligus menjadi kuncup-kuncup nan mempesona dalam menggerakkan pena dan tinta para penulis. wahai belahan jiwa kaum kami, pembicaraan tentangmu tidak akan pernah gersang atau pun usang seiring musim silih berganti.."
****
Sepertinya anak kecil tadi[1] menunggu sang ayah keluar dari masjid. Ia berdiri pada jarak kurang dari 5 meter dari pintu masjid, dekat dengan tempat wudhu bagian depan. Umurnya mudah ditebak walaupun secara tak pasti. Setidaknya ia berada pada fase usia anak-anak Play Grup atau Taman Kanak-kanak. .
Ada yang mengagumkan, kawan.
Ingin kuberbicara dengan bidadari kecil ini. Kuucapkan salam. Dia pun memutarkan badannya agar bagian depan tubuh dan mukanya tak berhadapan denganku. Begitu sempurna pakaian yang membungkus dan membalut tubuhnya. Terpolesi pula dengan cadar untuk menutupi wajahnya.
Subhanallah.
Allahu akbar. .
Telah terurai rasa malu wanita-wanita yang memamerkan dan mempertontonkan kecantikannya di luar sana. Telah tertimbun begitu dalam rasa malu wanita-wanita yang berjalan berlenggak-lenggok di jalan. Telah tercabik rasa malu wanita-wanita yang berada di akhir zaman ini yang menandakan musim fitnah datang bertandang menggerogoti puing-puing keimanan anak adam.
Wahai saudariku muslimah.
Janganlah engkau mengikis keimanan kami dengan cara bertabarruj.
Allah berfirman,
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.”[2]
Tahukah engkau tentang tabarruj itu?
Engkau menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhmu di hadapan laki-laki non mahram [3]. Engkau menampakkan betis, lengan, kepala dan rambutmu. Engkau keluar rumah dengan dandanan memikat dan mengundang fitnah [4]. Engkau pampang foto-fotomu di dunia maya ini terlebih dengan senyuman menggoda.
Tak kah engkau sadar bahwa itu semua adalah praktek kemungkaran yang dahsyat menerjang dan melanggar syariat? Tak sadarkah bahwa itu semua menyebabkan murka, siksa dan amarah Allah? Siapkah engkau kedatangan hujan bencana di alam ini?
Saudariku muslimah. . .
Suburkanlah keimanan kami dengan menggantil foto profilmu di dunia maya ini. Jangan seret kami ke arah kemaksiatan yang berujung di neraka.
Mungkin engkau ingin dikatakan cantik sehingga engkaupun tersanjung. Baiklah. Kukatakan engkau itu cantik. Namun apakah perkataan ini merupakan mata air kebahagiaan yang menyirami bunga-bunga keimananmu? Tidak wahai saudariku karena penilaianku hanya fisik semata. Engkau akan cantik dan anggun dengan kemuliaan risalah langit yang kau rengkuh di jalan ilmu.
Saudariku muslimah. .
Hidayah itu amat mahal. Tak terjual di pasar dan jalanan. Pula, hidayah itu mudah beterbangan lalu terurai dan luntur bersama hembusan angin. Karenanya, bergabunglah dengan saudarimu yang shalihah. Mereka telah mendahuluimu dalam hal ilmu dan amal. Nikmati syahdunya hidayah bersama mereka.
Doakanlah saudarimu agar bisa bergabung dalam kafilah wanita-wanita yang didamba surga. Mereka pun adalah perindu surga dan hendak menginginkan rengkuhanmu. Sertakan mereka dalam setiap sujud yang engkau rebahkan di hadapan Ar-Rahman. . . .
Sekian, Semoga bermanfaat. .
Dari saudara kalian,
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika. . .
_______
Footnote:
[1]. “Tadi” disini sehabis isya’ (Jum’at 11 Juni 2010) di masjid
[2]. QS. Al-Ahzab: 33
[3]. Poin ini adalah salah satu pengertian tabarruj yang di sebutkan al-Maududi dalam Tafsir Al-Hijab. Lihat keterangan ini dalam kitab Munazharah Mubhijjah Baina Muhajjabah wa Mutabarrijah (edisi terjemahan) oleh Syaikh Ibrahim bin Fathi bin Abd. Al-Muqtadir. Penerbit Amzah, hal. 12
[4]. Lihat penjelasan lengkap tentang hal ini dalam kitab Hiraasatu Al-Fadhilah oleh Syaikh Bakr Abdullah Abu Zaid. .
Diposting oleh Izzatunisa di 14.25 0 komentar
Sabtu, 09 April 2011
pesanan Rosulullah terhadap Wanita
1) Dunia ini ialah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah. (Riwayat Muslim).
2) Mana-mana perempuan yang memakai bau-bauan kemudian ia keluar melintasi kaum lelaki ajnabi, agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina,dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina. (Riwayat Ahmad, Thabarani dan Hakim)
3) Dikahwini wanita itu kerana empat perkara: kerana hartanya, kerana keturunannya, kerana kecantikannya dan kerana agamanya, maka carilah yang kuat beragama nescaya kamu beruntung.
4) Wanita apabila ia sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatan serta taat pada suami, maka masuklah mana-mana pintu syurga yang ia kehendaki. (Riwayat dari Ahmad Ibnu Hibban, Thabarani, Anas bin Malik).
5) Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaaan berhias bukan untuk suaminya dan muhrimnya adalah seumpama gelap gelita di hari kiamat, tiada nur baginya. (Riwayat Tarmizi)
6) Apabila lari seorang wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sembahyangnya, sehingga ia kembali dan menghulurkan tangan kepada suaminya (meminta maaf). (Riwayat dari Hassan).
7) Wanita yang taat pada suami, semua burung-burung di udara, ikan di air, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristigfar baginya selama ia masih taat pada suaminya dan diredainya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
8) Dari Muaz bin Jabal bersabda Rasululllah SAW: Mana-mana wanita yang berdiri di atas kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.
9) Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya di dalam urusan agama, maka Allah memasukkanya dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (sepuluh ribu tahun) kerana dia memuliakan suaminya di dunia maka mendapat pakaian dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan mengadapnya.
10) Ya Fatimah, jika seorang wanita meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotong kumisnya dan mengerat kukunya, diberi minum Allah akan dia sungai syurga, diiringi Allah baginya sakaratul maut dan akan didapati kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga serta dicatatkan Allah baginya kelepasan dari neraka dan selamatlah ia melintasi titian Siratul-mustaqim.
11) Mana-mana wanita yang berkata kepada suaminya "tidak pernah aku dapat dari engkau satu kebajikan pun". Maka Allah akan hapuskan amalannya selama 70 tahun, walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada malamnya.
12) Apabila wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu kebajikan dan menghapus baginya seribu kejahatan.
13) Apabila wanita mulai sakit untuk bersalin, Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil).
14) Apabila wanita melahirkan anak keluarlah dosa-dosa darinya seperti keadaan ibunya melahirkannya.
Diposting oleh Izzatunisa di 10.54 0 komentar
Jumat, 08 April 2011
Sedikit Jawaban "kenapa harus wanita sholihah?"
Terkadang orang heran dan bertanya, kenapa harus mereka ?
Yang bajunya panjang, tertutup rapat, dan malu-malu kalau berjalan..
Aku menjawab.. Karena mereka, lebih rela bangun pagi menyiapkan sarapan buat sang suami dibanding tidur bersama mimpi yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan lain saat ini..
Ada juga yang bertanya, mengapa harus mereka ?
Yang sama laki-laki-pun tak mau menyentuh, yang kalau berbicara ditundukkan pandangannya.. Bagaimana mereka bisa berbaur…
Aku menjawab.. Tahukah kalian.. bahwa hati mereka selalu terpaut kepada yang lemah, pada pengemis dijalanan, pada perempuan-perempuan renta yang tak lagi kuat menata hidup. Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya dihadapan-Nya.. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka.. Untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu, bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki.. Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita dimanapun..
Sering juga kudengar.. Mengapa harus mereka ?
Yang tidak pernah mau punya cinta sebelum akad itu berlangsung, yang menghindar ketika godaan pengganggu dari para lelaki mulai berdatangan, yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran.. bagaimana mereka bisa romantis ? bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta ?
Aku menjawab..
Tahukah kamu.. bahwa cinta itu fitrah, karena ia fitrah maka kebeningannya harus selalu kita jaga. Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk memiliki kekuatan untuk berkorban, keberanian untuk melangkah, bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian.
Namun, ada satu hal yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya.. Mereka memiliki cinta yang suci untuk-Nya.. Mereka mencintaimu karena-Nya, berkorban untukmu karena-Nya, memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya… Itulah yang membedakan mereka..
Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu karena keturunan keluargamu.. Cinta mereka murni.. bening.. suci.. hanya karena-Nya..
Kebeningan inilah yang membuat mereka berbeda… Mereka menjadi anggun, seperti permata-permana syurga yang kemilaunya akan memberikan cahaya bagi dunia. Ketulusan dan kemurnian cinta mereka akan membuatmu menjadi lelaki paling bahagia..
Sering juga banyak yang bertanya.. mengapa harus mereka ?
Yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca al qur’an dibanding ke salon, yang lebih sering menghabiskan harinya dari kajian ke kajian dibanding jalan-jalan ke mall, yang sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang banyak, untuk dakwah, untuk perubahan bagi lingkungannya, dibanding kumpul-kumpul bersama teman sebaya mereka sambil berdiskusi yang tak penting. Bagaimana mereka merawat diri mereka ? bagaimana mereka bisa menjadi wanita modern ?
Aku menjawab..
Tahukah kamu, bahwa dengan seringnya mereka membaca al qur’an maka memudahkan hati mereka untuk jauh dari dunia.. Jiwa yang tak pernah terpaut dengan dunia akan menghabiskan harinya untuk memperdalam cintanya pada Allah.. Mereka akan menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak mencukupi mereka, mereka menjadi orang yang paling rela menerima pemberian suami, apapun bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya. Mereka akan dengan mudah menysihkan sebagian rezekinya untuk kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya untuk diri sendiri. Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa dengan al qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan rumah-Nya.
Jangan khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri… Mereka tahu bagaimana memperlakukan suami dan bagaimana bergaul didalam sebuah keluarga kecil mereka. Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik penghangat kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu bersama dengan keinginan yang kuat untuk merawat diri mereka. Lalu apakah yang kau khawatirkan jika mereka telah memiliki semua kecantikan itu ?
Dan jangan takut mereka akan ketinggalan zaman. Tahukah kamu bahwa kesehariannya selalu bersama dengan ilmu pengetahuan.. Mereka tangguh menjadi seorang pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan kondisi akademik. Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap profesional dan bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah perubahan. Perubahan bagi mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu mereka telah siap dan akan selalu siap bertransformasi menjadi wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum bagi dunia.
Dan sering sekali, orang tak puas.. dan terus bertanya.. mengapa harus mereka ?
Pada akhirnya, akupun menjawab…
Keagungan, kebeningan, kesucian, dan semua keindahan tentang mereka, takkan mampu kau pahami sebelum kamu menjadi lelaki yang sholih seperti mereka..
Yang pandangannya terjaga.. yang lisannya bijaksana.. yang siap berkeringat untuk mencari nafkah, yang kuat berdiri menjadi seorang imam bagi sang permata mulia, yang tak kenal lelah untuk bersama-sama mengenal-Nya, yang siap membimbing mereka, mengarahkan mereka, hingga meluruskan khilaf mereka…
Kalian yang benar-benar hebat secara fisik, jiwa, dan iman-lah yang akan memiliki mereka. Mereka adalah bidadari-bidadari syurga yang turun kedunia, maka Allah takkan begitu mudah untuk meberikan kepadamu yang tak berarti dimata-Nya… Allah menjaga mereka untuk sosok-sosok hebat yang akan merubah dunia. Menyuruh mereka menunggu dan lebih bersabar agar bisa bersama dengan para syuhada sang penghuni syurga… Menahan mereka untuk dipasangkan dengan mereka yang tidurnya adalah dakwah, yang waktunya adalah dakwah, yang kesehariannya tercurahkan untuk dakwah.. sebab mereka adalah wanita-wanita yang menisbahkan hidupnya untuk jalan perjuangan.
Allah mempersiapkan mereka untuk menemani sang pejuang yang sesungguhnya, yang bukan hanya indah lisannya.. namun juga menggetarkan lakunya.. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang malamnya tak pernah lalai untuk dekat dengan-Nya.. yang siangnya dihabiskan dengan berjuang untuk memperpanjang nafas islam di bumi-Nya.. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang cintanya pada Allah melebihi kecintaan mereka kepada dunia.. yang akan rela berkorban, dan meninggalkan dunia selagi Allah tujuannya.. Yang cintanya takkan pernah habis meski semua isi bumi tak lagi berdamai kepadanya.. Allah telah mempersiapkan mereka untuk lelaki-lelaki sholih penghulu syurga…
Seberat itukah ?
Ya… Takkan mudah.. sebab syurga itu tidak bisa diraih dengan hanya bermalas-malasan tanpa ada perjuangan…
Diposting oleh Izzatunisa di 13.55 0 komentar
Selasa, 05 April 2011
Wanita Sholehah: Bidadari Syurga Terindah
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya
Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga
Terindah dari yang ada
(hanan)
***
Pernahkah saudara-saudara melihat seorang bidadari? Bidadari yang bermata jeli. Yang kabarnya sangat indah dan jelita. Saya yakin kita semua belum pernah melihatnya. Kalau begitu mari kita ikuti percakapan antara Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha tentang sifat-sifat bidadari yang bermata jeli.
—-
Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.” Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”
Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”
Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”
—-
Sungguh indah perkataan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari saudaraku.
Sungguh betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah diin islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya.
Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.
Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.
Dan bidadari pun cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah.
Duhai saudariku muslimah, maukah engkau menjadi wanita yang lebih utama dibanding bidadari? Allah meletakkan cahaya di atas wajahmu dan memuliakanmu di surga menjadi bidadari-bidadari surga. Maka, berlajarlah dan tingkatkanlah kualitas dirimu, agar Allah ridha kepadamu
Diposting oleh Izzatunisa di 10.09 0 komentar
Senin, 04 April 2011
CIRI-CIRI WANITA SOLEHAH
Mencintai Allah dan Rasul dengan mentaati segala suruhan dan larangan syarak.
Sabda Rasulullah s.a.w melalui hadis qudsi: “hamba-ku yang mendekatkan diri kepada-ku dengan melakukan amalan fardu lebih aku cintai. Sentiasalah hamba-ku berterusan menghampiriku dengan melakukan amalan sunat sehingga aku mengasihinya. Apabila aku mengasihinya, jadilah aku pendengarnya yang dia mendengar dengannya, penglihatan yang dia melihat dengannya, tangan yang dia memukul dengannya dan kaki yang dia berjalan dengannya, kalau dia meminta kepadaku, pasti aku akan memberinya dan kalau dia memohon perlindunganku, pasti aku akan melindunginya” Riwayat al-Bukhari.
Termasuk mencintai Rasulullah mengikut dan mencintai baginda dalam setiap perkara Firman Allah s.w.t :”Katakanlah (wahai Muhammad): jika benar kalian mencintai Allah, maka ikutlah aku,nescaya Allah akan mengasihi kalian, Dan (ingatlah), Allah maha pengampun; lagi maha mengasihani”:- surah Ali Imran:31
Firman Allah s.w.t “Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa”- surah al-Israk:23
Sebelum bersuami ketaatan kepada ibu bapa adalah yang lebih utama selepas Allah dan Rasul.
Sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam perkara maksiat kepada Allah”.-
Rasululllah bersabda, “Jika diizinkan seorang manusia sujud kepada manusia,tentu aku akan suruh wanita-wanita sujud kepada suaminya”.-Riwayat al-Tirmizi hasan sahih.
Rumahtangga bahagia sebenarnya terletak pada isteri yang solehah. Ia taat kepada perintah Allah dan Rasul serta setia kepada suami yang soleh.
“Wanita yang solehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahsia dan harta suaminya ) di belakang suaminya, oleh kerana Allah telah memelihara mereka…” (Surah An-Nisa’:34)
Hikmah daripada perintah Allah tersebut iaitu, supaya para isteri dapat menjaga dan mendidik anak secara lebih sempurna ketika suami mencari rezeki. Masa lapang ia perlu di isi dengan menambah pengetahuan tentang ugama sebagai bekalan untuk menghadapi ujian hidup pada masa hadapan dan membimbing keluarga ke arah kebaikan.
Sabda Rasulullah s.a.w “Menuntut ilmu wajib ke atas setiap muslim”. Riwayat Ibn Majah Sahih oleh al-Albani dalam Sunan Ibn Majah.
Bijaksana menguruskan hal rumahtangga mendahulukan amalan yang wajib daripada yang sunat. Amalan sunat dan tanggungjawap kepada suami dan keluarga perlu didahulukan kewajipan sebagai isteri daripada amalan sunat yang lain.Sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak halalbagi wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di sisi tanpa keizinannya”.- Fath al-Bari, Kitab al-Nikah.
Sebuah riwayat menceritakan : “Rasulullah s.a.w ditanya tentang sebaik-baik wanita. Baginda menjawab:Yang menyukakan kamu apabila memandangnya. Apabila disuruh, dia patuh, menjaga rahsiamu dengan baik dan menjaga harta kamu”.- Riwayat Ahmad dan selainnya dihasankan oleh al-Albani.
Tujuan isteri berhias ketika di rumah ialah supaya suami terhibur. Jika suami pulang dari tempat kerja dalam keadaan letih dengan melihat isteri dalam keadaan berseri-seri serta pakaian yang bersih, maka ia menjadi penawar kepada suami. Sehingga keletihan dalam mencari rezeki tadi menjadi hilang, dan bertambahlah kasih sayangnya terhadap isteri.
Sabda Rasulullah SAW: “Dari Jabir ra. Ia berkata: Kami pernah pergi bersama-sama Rasulullah di dalam satu peperangan. Ketika kami sampai ke Madinah, kami ingin masuk ke rumah masing-masing. Maka Rasulullah SAW pun bersabda: Bersabarlah, iaitu masuklah pada waktu malam iaitu selepas Isyak, supaya isteri dapat bersikat rambutnya yang kusut dan supaya ia dapat berhias kerana telah lama telah ditinggalkan suaminya.” (HR:Muttafaqun Alaihi)
Berhias bukan sahaja bagi menyambut kepulangan suami dari tempat kerja tetapi juga ketika suami ada di rumah. Wanita Islam hanya boleh berhias untuk dirinya sendiri dan untuk suaminya. Berhias mestilah dilakukan secara besederhana , kerana tujuan berhias agar ia kelihatan bersih dan senang dilihat oleh suami.
Wanita solehah perlu memastikan dirinya bersih , kemas dan cantik di rumah bersama suaminya. Apabila melangkah keluar rumah pakaian yang dipilih sentiasa memenuhi syarat syarak menutup aurat dengan sempurna. Dilarang memakai pakaian yang menampakkan susuk tubuh aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua-dua tangan hingga ke pergelangan.
Sabda Rasulullah s.a.w : “seseorang itu berada di atas agama kawannya. Oleh itu, perhatikanlah salah seorang kamu siapa kawannya”.-Riwayat Abu Daud dan al-Tirmizi dengan sanad yang Sahih.
Diposting oleh Izzatunisa di 11.47 0 komentar